Sunday, June 30, 2013

Everyday Sexism, Curhat Korban Pelecehan Seksual

| |

INILAH.COM, London - Seorang akademisi London membuat situs “Everyday Sexism”, seksisme di keseharian. Situs itu dibuat setelah ia mengalami pelecehan seksual di trem London. Situs itu berisi kisah-kisah pelecehan seksual yang dialami banyak perempuan sehari-hari.

Sexisme merupakan keyakinan bahwa jenis kelamin tertentu memiliki kelebihan atas jenis kelamin lainnya. Sexisme bisa juga disebut tindakan diskriminasi terhadap seseorang atau suatu kelompok atau orang-orang berdasarkan jenis kelamin. Di Indonesia istilah sexism dikenal dengan pelecehan seksual kerap terjadi di berbagai tempat umum seperti bis kota dan busway.

“Dalam perjalanan pulang naik trem saya berbicara di telepon, tiba-tiba seorang lelaki meraba paha saya,” tutur Laura Bates, pencetus situs itu kepada media Jerman, Deutsche Welle. "Dengan suara keras saya berteriak ‘Ada laki-laki yang meraba saya'. Yang mengejutkan, tidak satu orangpun di trem itu yang berusaha membantu. Semua malah buang muka," lanjutnya.

Bates mulai bertanya kepada teman-temannya mengenai pengalaman serupa. Ia menjadi kaget karena nyatanya, ia bukan sendirian dan banyak orang menganggap hal itu sebagai hal yang normal terjadi.

Ia pun berfikir, andaikan semua cerita para perempuan ini dikumpulkan dan bisa dibaca di satu tempat, maka akan terlihat bahwa seksisme itu masalah yang besar, tak hanya perlakuan tapi juga perkataan. Inilah yang mendorong Bates memulai situs Everyday Sexism, seksisme dalam keseharian.

Awalnya hanya beberapa teman perempuan Bates menuliskan pengalaman mereka. Misalnya tweet di posting @EverydaySexism ; " Berjalan ke sekolah bersama putri saya. Seorang lelaki mendadak keluar pintu dan hampir ditubruk anak saya. Lelaki itu lalu berteriak 'Sexy baby!' , sambil menggoyangkan panggul dan merentangkan lebar lengannya. Usia putri saya empat tahun.” Postingan itu banyak membuat orang geram terhadap laki-laki itu. Musim panas 2012, proyeknya mendapat banyak simpati setelah diangkat oleh sebuah harian Inggris.

Proyek “ Everyday Sexism” juga menarik perhatian politisi. Anggota parlemen dari Green Party, Caroline Lucas menggunakan data situs Laura Bates, ketika membahas soal seksisme di parlemen. Lucas mengaku kagum atas inisiatif itu dan optimis bahwa situs itu bisa membantu mendorong perlindungan bagi perempuan.

Bates jalan terus. Menurutnya, seksisme perlu ditabukan, dan dikategorikan sebagai sikap diskriminatif yang tidak bisa diterima.


View the original article here

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

 
DG Fashion © 2011 | All Rights Reserved | About | Privacy Policy | Contact | Sitemap Coolbthemes.com.